Langsung ke konten utama

Kisah Sukses Siswa MTsN 1 Kota Malang di Negeri Paman Sam



Kota Malang (MTsN 1) – Pencapaian luar biasa dicatatkan oleh anak madrasah, ketika mereka mampu berprestasi di Amerika Serikat dan bersaing dengan ratusan delegasi dari berbagai negara.
Hal inilah yang ditunjukkan oleh delapan siswa MTsN 1 Kota Malang saat meraih 21 medali (4 emas dan 17 perak) dari ajang Tournament of Champion (ToC) 2019, yang diadakan di Yale University, New Heaven, Connecticut, Amerika Serikat.
Delapan siswa tersebut adalah Kayana Ayunda Diyanti (peraih medali gold senior debate, silver junior debate, silver challenge special area, gold senior writing, gold junior writing, gold top school, and silver junior champion scholar).
Aline Anismara (silver medal debate champion), Ahmad Naufal Maheswara Puspito (silver medal team bowl), Nasya Nisrina Zahira (silver medal team bowl and debate champion), Maftuhatusyifa’ (team bowl silver and challenge science silver), Abhista Dwi Putra Ramadhany (team bowl mendapat 2 silver), Achmad Rahiil Fauzi (team bowl mendapat 2 silver), dan Muhammad Risky Damary (2 silver team bowl and writing).  
Hal yang lebih membanggakan adalah delapan siswa MTsN 1 Kota Malang tersebut merupakan satu-satunya perwakilan dari Kementerian Agama Republik Indonesia.
Jarang ada yang menyangka jika capaian mereka akan sejauh itu. Sebab, persaingan pada ajang World Scholars Cup begitu ketat. Bahkan, pada babak penyisihan yang berlangsung di Manila, Filipina, 11 September lalu, MTsN 1 yang mengirim 5 tim, hanya 3 tim yang lolos ke babak puncak di Amerika Serikat.
Saat di Filipina, mereka bersaing dengan perwakilan dari 27 negara se-Asia. ”Sama sekali kami tidak menyangka bisa memborong medali sebanyak ini. Pesaing terberat kami dari Vietnam, New Zealand, dan Kenya,” ungkap Kayana Ayunda Diyanti.
Pada Tournament of Champion yang diikuti 333 tim (999 peserta) dari lebih 60 negara itu, ada  4 bidang yang dilombakan. Yakni, team debate, scholars challenge, collaborative writing, dan scholars bowl.
Untuk lomba debat teknisnya seperti cerdas cermat dengan tiga peserta dalam satu tim. Temanya beragam. Mulai sejarah, pengetahuan internasional, sains dan teknologi, seni musik, serta masalah sosial.
Menurut Kayana, dia sempat tak percaya diri pada tahap debat. Sebab, dia sempat kesulitan mempertahankan argumen. Meski ia mengaku lomba ini adalah yang paling seru.
”Misalnya saya berdebat soal robot yang punya perasaan, saya sempat ada di posisi pro. Jadi, waktu itu saya bilang kalau robot itu punya hak dan kewajiban seperti manusia dan dari lawan itu disanggah cukup kuat,” jelasnya.
Untuk kategori lomba scholars challenge ini agak mudah. Sebab, masing-masing peserta menjawab soal pilihan ganda dengan 120 soal selama 60 menit. Seperti tes tulis biasa. Sedangkan kategori collaborative writing, peserta wajib membuat tulisan terstruktur dengan tema yang sudah ditentukan.
Tantangannya, peserta harus bisa memberikan alasan pro dan kontra dalam setiap permasalahan yang disuguhkan. Waktunya hanya 30 menit.
Sementara kategori scholars bowl adalah babak kompetisi terakhir yang cukup unik. Tiap tim harus menjawab soal pilihan ganda yang ada di layar besar di ruang teater. Adu cepat menjawab soal seperti kuis di TV.
Untuk ikut di ajang akademik yang diselenggarakan DemiDec Institution USA itu, 8 siswa tersebut dilatih intensif selama 1,5 bulan oleh dua guru pembimbingnya. Yakni, Dyah Khomsiyati dan Nurul Hasanah.
Kepala MTsN 1 Kota Malang, Samsudin, menjelaskan ia sangat bangga atas raihan anak didiknya. Pak Sam, sapaan akrabnya, juga tidak menyangka anak-anak didiknya bisa sehebat ini. Padahal, lawannya dari 27 negara maju, termasuk tuan rumah Amerika Serikat.
”Alhamdulillah, prestasi untuk ToC tahun ini luar biasa perolehan medalinya,” ungkap Samsudin.
Lebih lanjut, Pak Sam bercerita kalau tahun lalu pihaknya juga ikut serta, tapi terhenti di tingkat  global round. Jadi, tidak sampai ke babak puncak.
”Jadi, tahun lalu anak-anak tidak punya tiket untuk internasionalnya karena untuk masuk ke internasional harus memiliki 2.500 poin. Tahun ini tentu membahagiakan kita semua atas nama madrasah, terima kasih untuk semua pihak yang men-support,” tuturnya.
”Ada pembinaan khusus untuk anak-anak yang ikut dan ada juga penghargaan dari sekolah, insyaallah melanjutkan sekolah ke mana pun akan direkomendasikan oleh Kemenag,” tegas Pak Sam. (Red)

Postingan populer dari blog ini

Tim MTsN 1 Kota Malang Lolos Final Lomba Musikalisasi Puisi Tingkat Nasional

Kota Malang (MTsN 1) – Kayana Ayunda Diyanti, Khansa Peridhia Naura, Aisyah Najwa Kasyfa, Nadira Berliana Cyril, dan Tian Dyandra Annahel berhasil meraih prestasi tingkat nasional dalam bidang sastra puisi dan seni musik. Mereka terpilih menjadi salah satu dari tiga tim musikalisasi puisi terbaik pada babak seleksi dan berhak tampil pada puncak lomba di MAN Insan Cendekia Serpong. Yoga Prasetya, salah satu pelatih Tim Musikalisasi Puisi MTs Negeri 1 Kota Malang, saat dihubungi pada Sabtu (16/2), menyampaikan bangga bisa membimbing anak didiknya berprestasi di tingkat nasional.   “Alhamdulillah, Kayana, Ridhi, Icha, Cyril, dan Tian berhasil mengharumkan nama Matsanewa di kancah nasional. Kita patut mengucapkan terima kasih kepada Pak Djoni selaku pengaransemen utama musikalisasi puisi yang telah tulus mengarahkan anak-anak. Selain itu, Pak Samsudin, Pak Tahid, dan seluruh civitas akademika MTsN 1 Kota Malang telah memberikan support   dan doa yang tiada henti pada ...

Siswi MTsN 1 Kota Malang Raih Juara 1 Lomba Solo Vokal Se-Jawa Timur

Kota Malang (MTsN 1) – Prestasi membanggakan di bidang seni kembali diraih oleh siswi MTsN 1 Kota Malang. Kali ini Mutiara Naycilla Puteri Pradiastuti, kelas 7K, berhasil meraih juara 1 dalam lomba solo vokal antarSMP/SMA dan sederajat se-Jawa Timur. Dalam lomba solo vokal yang diadakan oleh SMAN 8 Malang ini, Mutiara berhasil menampilkan suara emasnya melalui dua lagu yaitu “Listen” dan “Don’t you Worry Bout a Thing”. Tak ayal penampilan Mutiara ini membuat decak kagum penonton dan dewan juri yang ada di sana. “Yang pasti Tiara nggak nyangka bisa menangin lomba itu. Ini juga bantuan guru MTs juga, Pak Dika, sehingga saya punya rasa percaya diri tampil di sana dengan maksimal,” jelas Mutiara saat ditemui pada Sabtu (16/2). Siswi yang bercita-cita menjadi dokter dan penyanyi profesional ini juga berharap semoga bisa terus membanggakan nama MTs di bidang seni musik serta berhasil meraih cita-citanya. Sementara itu, guru seni budaya dan pembina lomba solo vokal, Mahardik...

MTsN 1 Kota Malang Borong Juara 1 Pidato Bahasa Indonesia Porseni MTs Kota Malang

Kota Malang (MTsN 1) – Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Kota Malang kembali mengukir prestasi setelah berhasil meraih juara 1 Lomba Pidato Bahasa Indonesia kategori putra dan putri, Porseni MTs seluruh Kota Malang. Untuk kategori putri diraih oleh Salsabila Ranaita Ahmad (8A), sedangkan Farihul Alimin (7M) menjadi juara di kategori putra. Mereka mengungguli peserta lain dari 34 madrasah se-Kota Malang. Prestasi ini menjadi tradisi setelah tahun 2017 juga meraih juara pada ajang yang sama. Misbahul Amri selaku juri lomba pidato bahasa Indonesia mengaku kaget karena dua-duanya berasal dari sekolah yang sama. “Saya tidak tahu kalau mereka dari MTs 1 Kota Malang, karena memang tidak ada atribut dan   identitas di naskah maupun kostum mereka. Ini artinya mereka memang menguasai materi dan performansi yang apik,” tutur doktor Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang tersebut.      Koordinator Porseni MTs cabang pidato bahasa Indonesia, Yoga Prasetya...